Pages

Kamis, 28 November 2013

Seni Meminta Maaf Kepada Suami



Semua orang pasti pernah berbuat kesalahan. Tapi terkadang kita tidak begitu mudah mengakuinya.

...Permintaan maaf bukan hanya sekedar pengakuan atas perbuatan salah kita, tapi juga pengakuan bahwa kita memahami telah berbuat sesuatu secara tidak sengaja yang menyebabkan suami kita kesal atau marah.

Ketika tiba pada saatnya kita harus meminta maaf, mungkin anda bisa mencoba beberapa cara sederhana dibawah ini,

1. Minta maaflah karena Suami, bukan karena anda.

Seberapa sering anda memulai meminta maaf
dengan diikuti penyesalan? kalau anda masih memberikan alasan kenapa anda melakukan kesalahan tersebut dan atau masih memfokuskan diri pada yang anda alami, maka hal itu tidak menunjukkan bahwa anda peduli pada perasaan suami, namun lebih menggambarkan bahwa anda hanya khawatir dengan apa yang anda rasakan.

2. Dengarkan penyebab kemarahan suami marah, dan mengakulah.

Sudah sewajarnya jika semua manusia terkadang sulit mendengarkan hal negatif tentang diri sendiri. Namun, cobalah untuk belajar mendengarkan sudut pandang masalah menurut yang suami ketahui, agar kita mengerti. Jika anda sudah mengetahui penyebab kemarahan suami, pastikan anda memahami dan mengakuinya

3. Menebus kesalahan.

Jika anda sudah terlanjur menyakiti perasaan suami, maka pastikan anda menebus kesalahan itu.
Berusahalah mewujudkan permintaan maaf dengan tindakan yang real. Anda bisa mencoba melakukan sesuatu yang diluar kebiasaan anda sehari hari, tentunya agar suami merasa lebih baik, contohnya memberikan sebuah hadiah atau memasakkan makanan kesukaannya

4. Instrospeksi diri.

Ada baiknya anda melakukan introspeksi diri, apalagi jika kesalahan tersebut adalah bukan pertama kalinya anda lakukan. tanyakan pada diri sendiri mengapa anda sampai bisa mengulanginya lagi. Buatlah komunikasi yang hangat dengan suami dan cobalah untuk mencari solusi terbaik bagi masalah tersebut.

Minta maap Lah pada suami
atas kesalahan yang kau Lakukan
Jagalah suami jangan kau sakiti
ridhonya suami jadi ridho Ilahi 

istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir dan berperasaan bagi suaminya. Allah SWT berfirman, ”Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS Ar Rum [30] : 21).

Beruntunglah bagi setiap lelaki yang memiliki istri shalehah, sebab ia bisa membantu memelihara akidah dan ibadah suaminya. Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa diberi istri yang shalehah, sesungguhnya ia telah diberi pertolongan (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya.” (HR Thabrani dan Hakim).


NOTE :

Bukankah Rasulullah n telah bersabda : لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat. Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari) Suami atau istri harus bisa mengendalikan amarahnya, agar ketenteraman keluarga tetap terjaga. Umar bin Khaththab a pernah berkata di dalam khutbahnya, “Orang yang beruntung di antara kalian adalah orang yang terjaga dari ketamakan, hawa nafsu, dan amarah.” Bagaimana bila ia terlanjur marah? Hendaklah ia segera sadar, dan berusaha mengekang dirinya agar kemarahannya tidak terus berkelanjutan.

Segera minta maaf merupakan langkah tepat untuk meredam suasana, agar kemarahan tidak berbuntut dengan sederet efek negatif yang mengancam keutuhan keluarga. Bila suami yang khilaf terbelenggu oleh nafsu amarah, segeralah meminta maaf kepada istri. Istri juga harus lapang dada untuk memaafkan sang suami.

Namun, jika kemarahan suami dilandasi alasan syar’i, tentu para istri akan lebih bisa berlapang hati. Semoga marah seperti ini yang akan mendatangkan rahmat Ilahi. Dengan syarat, asalkan masih dalam batas kewajaran, tidak berlebihan, dan tidak terus-terusan. Walau diakui juga, bahwa menahan amarah itu jauh lebih mulia dan lebih menenteramkan jiwa.

____________________________


Semoga bermanfaat

DOA DARI SEORANG ISTERI

 



salam, 

HADI AY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar