Salam 2 Jari
Hanya ketakutan Untuk Indonesia bersih..Lebih
Baik dan lebih Hebat.., meraka memFitnah dan mencari Celah salah pada
Jokowi. JOKOWI menang KPK dan Kejaksaan Akan bersenyawa Dalam
Memberantas Mafia2 Migas.. Korupsi.. dan penjahat2 Yg bersembunyi
dibalik Birokrasi...." Mau Indonesia berubah untuk lebih bersih, baik
dan lebih Maju.." mari membuka hati 9 Juli coblos jokowi ..Salam 2 Jari
...selamat menjalankan ibadah PuasaKeterkaitan antara Militer, Mafia Perminyakan, dan Akun-akun Penyebar Kebohongan
MILITER
Sejak
awal Jenderal Besar (Purn.) Soeharto menjabat, Pertamina sangat erat
dengan militer. Pasti orang tua Anda mengetahui siapa Direktur Utama
Pertamina tahun 1968-1976. Iya, benar. Letnan Jenderal Ibnu Sutowo yang
tinggal persis di samping Jalan Cendana, Menteng.
Ia
mulai aktif di dunia perminyakan sejak tahun 1956, resmi menjadi
Direktur Utama Pertamina sejak tahun 1968, dan sudah memiliki simpanan
pribadi sekurang-kurangnya 226,2 juta USD pada tahun 1970. Tahun 1976,
beliau diberhentikan dari jabatannya karena marak diberitakan soal
korupsi dalam jumlah yang sangat besar. Korupsi ini membuat Pertamina berutang
sebesar 10,5 miliar USD atau 30% total output (PDB) Indonesia saat itu. Luar biasa bukan?
Sayangnya, hingga detik ini ia tidak pernah diadili, keluarganya tetap tinggal di samping Keluarga Cendana dan masih saja kerap membuat ulah, seperti menipu Ali Sadikin.
*Selingan:
Sejak tahun 1970, Ibnu Sutowo sering berpergian ke New York dengan jet
pribadi Rolls Royce Silver Cloud miliknya dan sering menyuruh Bob
Tutupoly datang ke New York hanya untuk membawa rendang dan menyanyi di
restoran termahal di New York yang di-booking secara penuh oleh Ibnu Sutowo.
*Selingan: Gaya hidup mewah Ibnu Sutowo dan keluarga yang lain dapat dilihat di internet. Contohnya di
http://www.merdeka.com/peristiwa/gay...-keluarga.html
http://www.merdeka.com/peristiwa/gay...-keluarga.html
*Selingan:
Anak Ibnu Sutowo, Adiguna Sutowo, mendirikan PT Mugi Rekso Abadi (MRA) pada tahun 1993. MRA memiliki 35 anak perusahaan, antara lain: Hard Rock
Cafe, Zoom Bar & Lounge, BC Bar, Cafe 21, Radio Hard Rock FM
(Jakarta, Bandung, Bali), i-Radio, majalah Cosmopolitan, majalah FHM,
Four Seasons Hotel dan Four Seasons Apartement di Bali, dealership
Ferrari dan Maserati, Mercedes Benz, Harley Davidson, Ducati, dan
Bulgari.
*Selingan: Adiguna Sutowo dan istri gitaris Piyu "Padi" terlibat dalam penabrakan pagar rumah istri kedua Adiguna Sutowo.
*Selingan: Putra bungsu dari Adiguna Sutowo, Maulana Indraguna Sutowo, menikah dengan Dian Sastrowardoyo pada Mei 2010.
Titel
Direktur Utama Pertamina boleh saja tidak lagi dipegang Ibnu Sutowo,
namun kekuasaan militer pada sektor perminyakan tetap mendominasi hingga
hari ini. (Direktur Utama Pertamina selanjutnya adalah Mayor Jenderal
Piet Haryono, Mayor Jenderal Joedo Soembono, dan Mayor Jenderal Abdul
Rachman Ramly) Maka, bukan suatu pemandangan yang langka di Indonesia,
di samping kantor-kantor Pertamina terdapat markas-markas militer.
*Selingan: Usai reformasi 1998, KKN antara perminyakan dan militer tidak dapat dilenyapkan dan malah membantu militer berjaya kembali. Hal ini terwujud dengan penggunakan BIN dan TNI (termasuk Babinsa di dalamnya) untuk memenangkan Partai Demokrat di pemilu 2004, usai Jend. (Purn.) Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai Menteri ESDM di tahun 1999-2000.
*Selingan: Hal di atas termasuk dalam lima pertanyaan yang diajukan Megawati sejak tahun 2006 yang hingga kini belum dijawab oleh SBY.
Untuk
mengetahui seberapa seksinya perminyakan Indonesia, silakan cermati
perhitungan KPK atas pemasukan potensial negara dari sektor perminyakan
bila seluruh aktivitas mematuhi hukum dan tidak ada gratifikasi dan
korupsi. Hasilnya adalah 20.000 Triliun per tahun atau 220% dari jumlah
keseluruhan output (PDB) Indonesia per tahun 2013.
*Fakta: Karena perminyakan sangat-sangat menarik,
tak heran kalau fokus KPK saat ini adalah membersihkan Kementerian
ESDM dari koruptor-koruptor.
Contoh-contohnya adalah memvonis mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini
(Alumni Perminyakan ITB), dengan hukuman 7 tahun penjara; menetapkan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian
ESDM, Waryono Karno, sebagai tersangka; menetapkan
Ketua Komisi VII (Energi Sumber Daya Mineral) DPR sekaligus Ketua DPP Partai Demokrat,
Sutan Bhatoegana, sebagai tersangka; mencegah staf Menteri ESDM, I Gusti
Putu Ade Pranjaya, untuk ke luar negeri; mencegah Direktur Utama PT Rajawali Swiber
Cakrawala, Deni Karmaina (teman Edhie Baskoro Yudhoyono), untuk ke luar negeri; dan makin sering memanggil Menteri ESDM dan
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik.
*Fakta: Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 mewajibkan
"Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.", bukan “...dipergunakan
untuk sebesar-besarnya beberapa dinasti yang tindakannya berkontradiksi dengan
ucapannya”, seperti yang dirasakan oleh penduduk Sumbawa dan penduduk
Rusia.
MAFIA PERMINYAKAN
Karena semua kalangan berpendidikan telah mengetahui
mengenai Muhammad Riza Chalid (MRC) “Gasoline Godfather” di Petral (Pertamina Energy Trading Limited), Hutomo Mandala Putra (Humpuss Intermoda
Transportasi), Bambang Trihatmodjo (Bimantara Grup) (ipar salah satu capres), dan Hatta Rajasa, saya rasa tak perlu menguraikannya.
*Sedikit generous clues for non engineering
or economics graduates:
1. Fakta: Pada
9 Juni 2014, Koran “Jakarta Post” membeberkan isi wawancaranya dengan Hatta
Rajasa. Hatta Rajasa mengakui bahwa ia telah bersahabat dengan Muhammad Riza
Chalid (MRC) selama beberapa dekade, mengatakan bahwa MRC mempunyai
bisnis impor minyak, dan mengatakan bahwa ia kenal MRC dari Majelis Dzikir.
2. Fakta: Tabloid
Politic Edisi 15 Mei 2012 memaparkan bahwa Muhammad Riza Chalid mempunyai bisnis
impor minyak, mempunyai Kidzania (di Pacific Place, SCBD Tomy Winata), mendirikan
Al-Jabr Islamic International School yang sewaktu pendirian diresmikan oleh Drs.
H. Suryadharma Ali MSi., dan menempati rumah di Jalan Wijaya (di belakang Mabes
Polri dan di kawasan SCBD Tomy Winata Bank
Artha Graha).
3. Fakta: Pada Rabu, 2 Juli 2014, Ketua
Dewan Pertimbangan Presiden RI, Prof. Dr. Emil Salim, Ph.D (keponakan Haji Agus
Salim) menegaskan bahwa “R” adalah sahabat salah satu cawapres, R adalah
keturunan Pakistan, R sangat ingin subsidi BBM tetap ada dan membesar karena
akan semakin menguntungkan dirinya, dan terakhir kita membangun kilang adalah
pada sekitar zaman Ginandjar Kartasasmita (tahun 1988-1993).
4. Fakta: Majalah Intelijen edisi 5-18 November 2009
mengulas mengenai perusahaan induk Riza Chalid, Petral dan Global Energy
Resources, dan anak-anak perusahaannya Supreme Energy, Orion Oil, Paramount
Petro, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum di British Virgin Island dan kongsi
bisnisnya yang bersifat tidak transparan dengan Pertamina.
5. Fakta: Dr. Theodorus M. Tuanakotta, S.E., M.B.A.
(CEO Deloitte salah satu Big4 Kantor Akuntan Publik di
dunia, MBA dari Harvard Business School, Tenaga Ahli BPK dan KPK, penulis buku
"Akuntansi Forensik dan
Audit Investigatif" yang
sangat populer, penerima Satyalancana Wira Karya, dan anggota staf pengajar dan
peneliti di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) menuturkan bahwa Hatta Rajasa memiliki influence
amat sangat besar di Indonesia karena ia terlibat dengan Muhammad Rizal Chalid
"Gasoline Godfather" Pertamina Energy Trading Limited (Petral) di
Singapura. Menurut Pak Theodorus, Rizal Chalid menghasilkan 3,153 Juta USD per
hari setara 37,839 Milyar Rupiah per hari (Kalkulasi: Impor 850rb
barrel/hari x 80% Petral x 41,67% Riza Chalid x 159 liter/barrel x 0,07
mark-up/liter x Rp12.000/USD), sementara keluarga Ani Yudhoyono mendapat 7,872 Milyar Rupiah per
hari atau 0,5 USD per barrel dari minyak mentah dan minyak olahan baik yang diimpor
maupun yang diekspor. (Hal senada
juga dipublikasikan oleh Menteri Koordinator bidang
Perekonomian dan Menteri Keuangan pada Kabinet Persatuan Nasional, Dr. Rizal Ramli, Ph.D.; Guru Besar Manajemen UI, Prof. Rhenald Kasali, S.E., Ph.D.; peneliti senior Indonesian Resources Studies, Ir. Samsul Hilal, M.S.E.; dan Direktur Eksekutif
Indonesia Mining and Energy Studies, Erwin Usman.)Sekilas tentang Data/Statistik Perminyakan Indonesia
*Fakta:
Negara superpower Amerika Serikat yang terunggul dalam penyadapan pun
kewalahan dengan inkonsistensi data statistik perminyakan di negara
kita. Hal ini dinyatakan secara gamblang oleh US dalam pembukaan laporan
2005-2006 dan pembukaan laporan 2007-2008.
*Fakta: Dari tahun 2004 hingga tahun 2012, terdapat inkonsistensi data produksi minyak antara di SKK Migas dan di Kementerian ESDM.
*Fakta: Dari tahun 2002 hingga tahun 2012, trend jumlah lifting (produksi) minyak kita terus menurun namun trend cost recovery kita terus menanjak.
*Fakta:
Dari tahun 2007 hingga tahun 2012, secara kasar terdapat selisih 654
triliun rupiah antara penerimaan negara bukan pajak (PNPB) dari migas di
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (Audited) dan PNPB dari migas yang dihitung sesuai Laporan Tahunan SKK Migas.
Utama: Permainan antara Muhammad Riza Chalid “Gasoline Godfather” di Petral dan Hatta Rajasa
*Fakta: Melihat sejarah Hatta Rajasa, ia dikenal sebagai salah satu pengusaha yang sejak tahun 1980 bergabung dengan Medco Energy milik Arifin Panigoro (Alumni ITB) di Singapura dan di Indonesia.
*Fakta:
Tren Pendidikan S1 Direktur Utama Pertamina akhir-akhir ini adalah
Alumni Teknik ITB dan Hatta Rajasa berasal dari S1 Teknik Perminyakan
ITB. (Martiono Hadianto, Baihaki Hakim, Ariffi Nawawi, dan Karen
Agustiawan adalah Alumni Teknik ITB).
*Fakta: Pada 11 Februari 2014, Wakil Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), M. Fanshurullah Asa, kembali menegaskan fakta bahwa Indonesia mengimpor BBM dari Singapura, negara yang tidak ada eksplorasi (pencarian) dan eksploitasi (produksi) minyak.
*Fakta: Pada 11 Februari 2014, Wakil Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), M. Fanshurullah Asa, kembali menegaskan fakta bahwa Indonesia mengimpor BBM dari Singapura, negara yang tidak ada eksplorasi (pencarian) dan eksploitasi (produksi) minyak.
*Fakta: Walaupun Singapura tidak memiliki sumur minyak, kapasitas penyulingan minyak (refinery) di Singapura adalah 1,4 juta barrel/hari, sedangkan kapasitas di Indonesia hanya 1,1 juta barrel/hari.
*Fakta: Ketua Umum MUI dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin, M.A. ; Menteri
Koordinator Ekonomi (1999 - 2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional & Ketua Bappenas (2001 - 2004), Kwik Kian Gie; dan Rektor IBII, Anthony Budiawan mengatakan ada Indoktrinasi & Brainwashing dalam pembelian BBM yang menggunakan harga NYMEX.
*Fakta: Mahfud MD pernah menyebut Pertamina sebagai “sarang koruptor”.
*Fakta: Mahfud MD pernah menyebut Pertamina sebagai “sarang koruptor”.
*Fakta:
Silakan melihat laporan keuangan Pertamina bagian Opini Auditor
Independen PricewaterhouseCoopers, Petral di Singapura yang notabene
berperan sangat penting bagi kita, negara raksasa pengimpor minyak,
malahan tidak diaudit oleh PwC sendiri dengan
alasan aset lancar (kas, piutang, dsb) dan aset tetap (bangunan,
dsb)-nya kecil. Padahal dengan diauditnya Petral oleh PwC sendiri,
mungkin dapat mengungkap kecurigaan harga beli BBM yang sesungguhnya
yang selama ini memberatkan pos belanja negara (subsidi).
*Fakta: Laporan Utama di
Majalah GEO ENERGI Indonesia edisi Januari 2014: "Ambisi Pertamina buat
(Si)apa?" yang ditulis oleh Sri Widodo Soetardjowijono, Ishak Pardosi,
Amanda Puspita Sari, Faisal Ramadhan, dan Indra Maliara menguraikan
bagaimana Hatta Rajasa sukses mengantarkan sekitar 60 persen anggota
kabinet ke dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Usut punya usut, orang-orang
ini ternyata berasal dari rekomendasi Riza Chalid dan bertujuan untuk
mengamankan bisnis minyaknya.
*Fakta: Nama Riza Chalid makin ramai disebut-sebut sejak pemberitaan bahwa Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan hendak
membubarkan Petral karena disinyalir jadi sarang korupsi. Namun, belum
tuntas rencana Dahlan Iskan membubarkan Petral, ia keburu dipanggil dan
ditegur keras oleh Presiden Jenderal (Purn.) SBY dan Hatta Rajasa di depan Karen Agustiawan (Alumni ITB). Isu pembubaran
Petral pun kembali menguap.
*Fakta: Banyak kegeraman warga di twitter, facebook, dan instagram yang intinya menceritakan ambisi menggebu-gebu Muhammad Riza Chalid agar
Hatta Rajasa menjadi orang nomor 1 di negeri ini. Dimulai dari Riza Chalid berusaha
sangat keras untuk mencomblangi Joko Widodo dengan Hatta Rajasa. Salah satunya
adalah dengan mendorong
Amien Rais untuk menyuarakan duet Joko Widodo-Hatta Rajasa dari jauh-jauh hari,
membuat
team desain untuk membuat gambar-gambar “JKW-HR” untuk di BBM, Twitter,
Facebook, dan spanduk; dan bahkan, usai pileg, Riza
Chalid dan Hatta Rajasa mendatangi Jokowi untuk mengajukan dana kampanye
tidak terbatas sebagai ganti menjadikan Hatta Rajasa menjadi wakil Jokowi dan platform
pengelolaan Sumber Daya Alam akan diatur oleh PAN.
Tentu saja, hal ini ditolak mentah-mentah oleh
Jokowi dan mereka pun terpaksa menciptakan duet dadakan Prabowo-Hatta dengan
mahar 10 triliun. (Berbanding terbalik dengan Jokowi, Prabowo yang megap-megap
keuangannya menerima duet dan uang ini). Usai transaksi tersebut, Bos Petral yang
merugikan negara 75 triliun per tahun ini kemudian membeli rumah Yurike Sanger,
istri ketujuh Soekarno, untuk memberi kesan Sukarnois. Dalam menjaga
investasinya, Riza Chalid rutin mengunjungi Rumah Polonia, membiayai tabloid
fitnah “Obor Rakyat”, dan, bersama dengan Hatta Rajasa, menghalalkan segala
cara untuk memenangi pilpres ini. Salah satu bentuk penghalalan segala cara yang
keji adalah menghilangkan
makna suci “Perang Badar”, menggaet
Pemuda Pancasila FPI FBR, menggunakan
politik uang, dan mengganggu konsentrasi
Jusuf Kalla sepanjang debat cawapres yang
disiarkan di RCTI, Global TV dan MNC TV milik Hary Tanoesoedibjo dan Bambang
Trihatmodjo yang ditonton oleh ratusan juta penduduk Indonesia dan Hatta
Rajasa malah tersenyum-senyum dan sangat menikmati hal ini. Tindakan-tindakan tidak
beradab calon
menteri-menteri Prahara (duduk di belakang Hatta Rajasa) dan hadirin (di belakang
moderator) ini sungguh tidak pantas ada di negeri ini.
*Kabar
belum terkonfirmasi: Simson Panjaitan yang berlatar belakang hukum dan
minim pengalaman ditempatkan menjadi kepala keuangan (Head of Finance)
di Petral.
*Kabar belum terkonfirmasi: Wijasih
Cahyasari “Wiwiek”, kakak Ani Yudhoyono, pernah menerima 400 ribu USD dari
Riza Chalid sebagai ganti Riza Chalid membatalkan pertemuan Wiwiek dan Dirut
Petral Nawazier.
*Kabar belum terkonfirmasi: Ari Soemarno (alumni RWTH Aachen, Jerman) diberhentikan usai menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina 2006-2009 karena
berhasil membentuk Integrated Supply Chain (ISC) untuk pembelian tender impor yang fair, ingin memindahkan
Petral dari Singapura ke Batam, dan dikhawatirkan dekat dengan Megawati seperti
adiknya, Rini Mariani Soemarno Soewandi (Menperin tahun 2001-2004).
*Selingan:
Walaupun diberi jabatan Menteri Koodinator Bidang Perekonomian, Hatta
Rajasa dianggap sangat tidak mengerti ekonomi dan sering menjadi bahan
tertawaan oleh Chatib Basri, Faisal Basri, Darmin Nasution, Fauziah Zen,
Mawar I. R. Napitupulu, dan hampir seluruh dosen yang mengajar di FEUI.
Satu dari sekian banyak contoh yang mudah adalah ucapan Hatta Rajasa
pada tahun 2010 yang menargetkan PDB Nominal mencapai
angka Rp 10.000 Triliun per tahun 2014. Pak Chatib Basri (sebelum
terpilih jadi menteri) mengatakan "Menko Ekuin kalian sekarang tol*l
banget tuh.. Masa' menggunakan PDB Nominal sebagai target.. Kalau saya
jadi dia sih, gampang saja, saya naikan saja inflasi dua kali lipat."
Hal ini sontak disambut tawa menggelegar satu kelas besar. Bagaimana
mungkin seorang menko ekuin tidak mengetahui perbedaan antara PDB
Nominal dan PDB Riil (yang sudah di-adjust dengan inflasi/kenaikan harga); sesuatu yang telah diajarkan di Pengantar Ekonomi 1.
Utama: Permainan oleh Keluarga Ani Yudhoyono dan Partai Demokrat
*Fakta: Hatta Rajasa dan Marzuki Alie (Wakil Ketua Umum Majelis Tinggi Partai Demokrat) lahir di Palembang.
*Fakta: Usai Purnomo Yusgiantoro (Golkar, Alumni ITB) menjabat sebagai Menteri ESDM selama 9 tahun, ia langsung digantikan Darwin
Zahedy Saleh (pendiri dan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat) selama
dua tahun dan, kemudian, Jero Wacik (Sekretaris Jenderal Partai
Demokrat) sampai sekarang.
*Fakta: Pernikahan Siti Ruby Aliya Rajasa dan Edhie Baskoro Yudhoyono diyakini
hampir seluruh elemen masyarakat Indonesia berfungsi untuk mempertebal
cengkraman dinasti Hatta Rajasa dan Ani Yudhoyono di Indonesia.
*Fakta: Menurut buku "Cikeas Kian Menggurita" yang ditulis George Junus Aditjondro dan diterbitkan Galang Press,
keluarga Ani Yudhoyono terlibat dalam sindikat mafia perminyakan guna
menambah kekayaan dan kekuasaan. Untuk memastikan ini, silakan Anda
mencari tahu alasan di balik grasi Schapelle Leigh Corby (Warga Negara Australia), usai santer diberitakan penyadapan Australia memperoleh bukti-bukti bahwa keluarga Ani Yudhoyono, khususnya Erwin Sudjono (kakak ipar Ani Yudhoyono, suami Wiwiek), sangat aktif dalam mafia perminyakan.
Foto: Erwin Sudjono, mantan Pangkostrad (kakak ipar Ani Yudhoyono)
Foto: Gatot Mudiantoro Suwondo, CEO Bank BNI (adik ipar Ani Yudhoyono)
Utama: Penistaan Rasa Keadilan oleh Keluarga Jend. Besar (Purn.) Soeharto dan Keluarga Ani Yudhoyono kepada Masyarakat Indonesia
*Fakta: Selain kasus Ibnu Sutowo dan Rudi
Rubiandini, sangat banyak sekali kasus di Kementerian ESDM yang merobek-robek
rasa keadilan masyarakat Indonesia. Sedikit dari sekian banyak kasus yang
dibiarkan pemerintah Orba dan “Orba bungkus baru” adalah Production
Sharing Contract sejak UU No. 8 Tahun 1971 berlaku, Triton
(perusahaan Perancis) tahun 1989, Depo
Balaraja sejak tahun 1996, Mark-Up
di Kilangan Balongan sejak tahun 1998, Petral dan
Credit Suisse Singapura di tahun 2002, penjualan
VLCC di bawah harga pasar oleh Laksamana Sukardi (Alumni ITB, teman Arifin
Panigoro “Medco Energy”) di bulan Juni tahun 2004, perjanjian
sewa tanker Humpuss Intermoda (perusahaan Tommy Soeharto) untuk tahun 1990-2009
dan 2009-2014, impor
minyak Zatapi di tahun 2008, dan kelebihan
Cost Recovery kepada Chevron di tahun 2012.
AKUN-AKUN PENYEBAR KEBOHONGAN DAN PEMBENTUK OPINI
1. FPI dibentuk oleh pensiunan militer sebagai attack dog yang memisahkan militer dan polisi dari tuduhan pelanggaran HAM. (Lihat dokumen-dokumen Wikileaks) Di samping itu, ingat saat tahun 1998, selain militer, ada unsur lain yang melakukan kekerasan terhadap mahasiswa dengan senjata-senjata yang tak lazim dengan pakaian-pakaian menyerupai santri-santri.
2. Triomacan2000 (Syahganda Nainggolan [dulu Staf Ahli Menko Ekuin Hatta Rajasa, sekarang Direktur Penggalangan Relawan Tim Sukses Prabowo-Hatta Rajasa], Abdul Rasyid [Staf Ahli Menko Ekuin Hatta Rajasa], dan Raden Nuh) selalu melindungi dan memuja setinggi langit Hatta Rajasa, besan Ani Yudhoyono.
Apakah Anda sekeluarga, kemudian, tahan melihat dan mendengar keluarga Soeharto dan keluarga Ani Yudhoyono pura-pura peduli dan prihatin; menginginkan mereka makin menggurita; dan kembali was-was akan Hak Asasi Manusia Anda sekeluarga?
JAWABAN ATAS DOA KITA
"Setahun pertama kita selesaikan mafia perminyakan." tegas Jusuf Kalla pada Dialog KADIN, 20 Juni 2014.
TESTIMONI
"Jokowi memang bagus menjadi Presiden. Saya doakan semoga terkabul keinginannya." ~Ridwan Kamil
"Tidak
banyak yang tahu kan kalau sebenarnya Jokowi itu lebih tegas dan keras
daripada saya. Dia kelihatan lembut di luar karena orang Jawa. Saya
kalau lagi diskusi sama dia tegas banget." ~Basuki Tjahaja Purnama
"Jokowi adalah bagian dari sedikit pemimpin yang ingin membersihkan dan memperbaiki keadaan. Yang sedikit ini menginspirasi saya. Menawarkan diri ingin membersihkan dan memperbaiki keadaan. Fenomena Jokowi juga menunjukkan bahwa tanpa modal yang kuat, juga bisa." ~Mahfud MD
"Jokowi adalah bagian dari sedikit pemimpin yang ingin membersihkan dan memperbaiki keadaan. Yang sedikit ini menginspirasi saya. Menawarkan diri ingin membersihkan dan memperbaiki keadaan. Fenomena Jokowi juga menunjukkan bahwa tanpa modal yang kuat, juga bisa." ~Mahfud MD
"Orang-orang baik tumbang bukan hanya karena
banyaknya orang jahat, tetapi karena banyaknya orang-orang baik yang diam dan
mendiamkan." ~Anies
Baswedan
"Jokowi adalah arus besar kecintaan rakyat, dia
tidak bisa dibendung adalah realitas politik saat ini." ~Dahlan
Iskan
"Kalau mencalonkan diri, kita siap mendukung. Pak Jokowi layak didukung." ~Yenny Wahid usai istri (alm.) Abdurrahman Wahid memakaikan peci (alm.) suaminya kepada Joko Widodo
"Biar seluruh rakyat Indonesia sejahtera dan kesenjangan pendapatan tidak makin melebar, kita harus memberhentikan dinasti penguasa “Orba bungkus baru” dan memberantas mafia perminyakan." ~Seorang sahabat
"Kalau mencalonkan diri, kita siap mendukung. Pak Jokowi layak didukung." ~Yenny Wahid usai istri (alm.) Abdurrahman Wahid memakaikan peci (alm.) suaminya kepada Joko Widodo
"Biar seluruh rakyat Indonesia sejahtera dan kesenjangan pendapatan tidak makin melebar, kita harus memberhentikan dinasti penguasa “Orba bungkus baru” dan memberantas mafia perminyakan." ~Seorang sahabat
BONUS SELINGAN
Untuk para pencinta selingan setanah air, mau dikasih selingan lagi?
Pertama,
tegakkan badan. Kedua, tarik napas secara mendalam. Ketiga,
senyum…..Iya, senyum. Seriusan. Karena ketenangan dan senyuman akan
menaikkan testosterone dan menurunkan cortisol yang baik untuk kesehatan dan kehidupan.
Oke kita balik lagi ke selingan ekonomi level SMP ya.
Anda masih ingat polemik PP Mobil Murah yang ditandatangani SBY pada 23 Mei 2013?
Saat itu, Indonesia telah mulai merasakan twin deficit (defisit
di APBN & defisit di neraca perdagangan, sehingga nilai tukar
Rupiah ke USD sangat lemah dan rentan) dan pembenahan kemacetan Jakarta
dan sekitarnya masih mengalami banyak sekali resistensi.
Ibarat
azab kemurkaan Allah yang tidak ada hentinya, pelaku pasar dibuat makin
gemetar dengan kabar bahwa besan Hatta Rajasa menandatangani PP Mobil
Murah, sesuatu policy yang memicu meledaknya jumlah penjualan mobil,
konsumsi BBM, dan impor bahan baku otomotif yang membuat nilai tukar
makin runyam mencekam. Dalih yang digunakan besan Hatta Rajasa, Hatta
Rajasa, dan kader Golkar, MS Hidayat saat itu tak lain dan tak bukan
adalah mobil murah adalah angkutan untuk pedesaan yang akan menggunakan Pertamax, dan, karena pemanasan global adalah isu yang paling urjen menurut mereka, mobil murah layak mendapat penghapusan PPn-BM.
Nyatanya,
statistik/fakta lebih berjaya daripada pidato yang berkontradiksi
dengan perbuatan. Lantas, Pak Chatib Basri, selaku Menteri Keuangan, secara emosional menagih janji Menperin MS Hidayat. Namun, penagihan janji itu dijawab sendiri oleh besan Hatta Rajasa secara tidak langsung dengan tindakan penunjukkan Muhammad Lutfi, Duta Besar Indonesia di Jepang (Dulu penyalur
uang Tomy Winata Bank Artha Graha kepada Partai Demokrat), sebagai Menteri Perdagangan.
Keambrukan
pengurusan ekonomi negara dan ketamakan kebijakan pro-kendaraan pribadi
ternyata tak berhenti sampai di situ. Joko Widodo yang merasa
membanjirnya mobil murah membuat penguraian kemacetan makin berat
malahan ditolak dalam pengajuan penghapusan bea impor untuk bus dan
pemasangan pembatas jalan TransJakarta yang tangguh di jalan
Sudirman-Thamrin dan Gatot Subroto-Tomang dan diganjal dalam penerbitan
PP Electronic Road Pricing.
*Selingan:
Berbagai direktur institusi internasional seperti Asian Development
Bank dan World Bank; berbagai Chief Economist bank-bank terbesar di
dunia seperti Citibank dan HSBC; dan berbagai Chief Economist di
bank-bank terbesar di regional seperti BII Maybank yang diundang ke FEUI
pada acara Economix menuturkan bahwa kebijakan Mobil Murah merupakan a misguided policy,
usai mereka memastikan tidak ada wartawan/jurnalis yang hadir. Lebih
jauh, mereka mengatakan sebaiknya masyarakat awam melakukan pengukuran
dampak policy pemerintahan negara-negara maju yang pro-transportasi publik dan dampak policy pemerintah Indonesia yang pro-kendaraan pribadi.
sumber:http://hambaallahyangsetia.blogspot.sg/2014/06/keterkaitan-antara-militer-mafia.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar