♡ Membongkar Motif Umroh Jokowi ♡
Doa dipanjatkan bukan demi kemenangan tapi demi yang terbaik: Suyatmi
Saat ini semakin ketahuan bahwa Jokowi memang ahli pencitraan. Kebaikan yang dilakukan, seperti membantu PKL, memberi pendidikan dan kesehatan gratis, hidup sederhana, suka blusukan adalah usahanya untuk mencari pencitraan. Tapi pencitraan itu bukan untuk untuk manusia, bukan untuk pemilih, tapi untuk Tuhannya.
Bahkan terlihat dengan nyata bahwa Jokowi meninggalkan kondisi nyamannya sebagai pengusaha mebel yang sukses, dan masuk dalam politik (tanpa mau digaji) adalah pilihan yang tidak semua manusia bisa memilihnya. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh manusia yang jiwanya tertusuk oleh keimanan.
Di saat kandidat lain masih sibuk konsolidasi dengan partai pengusung dan tim pemenangan, Jokowi memilih berangkat ke tanah yang disucikan untuk melapor langsung kepada Tuhannya. Jokowi sadar bahwa ada penguasa di atas segala penguasa, ada penguasa yang tak dikuasai, ada pemimpin dari semua pemimpin yakni Allah SWT.
Jokowi paham bahwa relawan (pekerja ikhlas) yang berjumlah ribuan bahkan jutaan di seluruh Indonesia hanya sekuat jejaring laba-laba di mata Tuhan. Setelah berhasil mengonsolidasikan kekuatan sejak kampanye perdana di tanah Papua dan ditutup di tanah Jawa, maka saatnya fokus meyakinkan kekasih dari para kekasih, penolong para perindu pertolongan yakni Allah SWT.
Seorang pemimpin politik sangat penting menusukkan ke dalam kesadarannya bahwa ada penguasa yang lebih tinggi dari dirinya, yakni Tuhan yang Maha Kuasa. Tanpa hal tersebut, ia bisa berlaku zalim, sebagaimana kisah kezaliman Fir’aun yang diabadikan dalam Al Quran.
Umrohnya Jokowi menjawab banyak pertanyaan, seperti isu non muslim, karena syarat pertama umroh adalah Islam, juga menjawab isu bahwa Jokowi adalah boneka, karena syarat umroh yang lain, hanyalah bagi yang merdeka.
Jokowi memberi pembelajaran bagi semua politisi, bukan hanya di Indonesia, tapi dimana pun bahwa politik adalah usaha menjadi budak Tuhan di bumi. Tentu, tugasnya seperti para nabi- nabi yakni memberi pelayanan dan penjagaan tulus kepada manusia dan seluruh semesta alam.
Sejatinya, meninggalkan medan kompetisi PILPRES dengan berbagai agendanya untuk pergi ke tanah suci merupakan pengorbanan yang besar. Bagi orang yang fokus pada dunia, pilihan tersebut terlalu berisiko, karena kondisi hilangny a tokoh utama, bisa mempengaruhi massa pendukung untuk dimasuki oleh tim kandidat yang lain. Tapi, semua ketakutan itu dijawab dengan tegas oleh Jokowi. Bahwa mandat rakyat memang sangat penting adanya, tapi lebih dari itu, mandat Tuhanlah sebagai penentu mutlak suatu kompetisi apapun,dimanapun dan kapanpun.
Meninggalkan konsolidasi politik dunia dengan umroh adalah tanda (yang mudah dibaca) bahwa memang Jokowi berpolitik karena menganggap politik sebagai jalan tol menuju surga. (Lihat)
Dengan mengkaji lebih dalam hikmah umroh, maka satu persatu rahasia politik Jokowi akan kita ketahui. Kebiasaan umroh Jokowi di tiap minggu tenang pemilu yang beliau ikuti, sejak di Pilkada Solo, Pilkada DKI dan sekarang Pilpres, membuat kita paham kenapa Jokowi bisa konsisten hidup sederhana, rendah hati, dan sabar, sejak sekitar 10 tahun lamanya masuk dalam.dunia politik.(sumber)
Jokowi fenomenal karena berhasil lepas dari anggapan umum, bahwa orang baik yang masuk politik pasti akan rusak. Ia juga berhasil merobek konsep umum, bahwa kalau mau jadi politisi sukses harus jago berbohong, juga harus mampu merapat ke elit politik sejak muda. Jokowi mampu membongkar hal tersebut. Bahwa untuk berpolitik sangat sederhana, perbanyak melakukan kebaikan untuk masyarakat, tentu, dengan back up kekuatan intelektual dan spiritual individu.
Jokowi berhasil memaknai dengan baik bahwa pakaian ihram sangat dianjurkan menggunakan pakain putih polos, sebagai simbol untuk lebih menonjolkan kesederhanaan diri, rendah hati, tidak sombong dan tidak berlebihan.
Jokowi juga sukses menangkap hakekat dari melempar jumrah dalam ritual ibadah haji yang pernah dijalani, yang merupakan simbol penentangan manusia terhadap setan. Melempar jumrah (kerikil) adalah mengingatkan manusia untuk melempar berbagai nafsu setan dari jiwa mereka. Itulah yang membuat Jokowi begitu mudah memaafkan orang yang menfitnah diri dan ibu kandungnya. Jokowi sangat datar menerima cacian dan pujian. Karena baginya, kepada Allah lah manusia harus fokus membangun pencitraan sejati.
Perjalanan ibadah umroh, bukanlah hal sederhana karena dianjurkan bagi yang akan melakukannya untuk menggunakan uang yang bersih, bukan dari korupsi. Sebelum berangkat, juga dianjurkan untuk melunasi utang-utang yang ada. Tentu, termasuk melunasi gaji karyawan kalau belum lunas. Karena mustahil upaya mendapat berkah Ilahi, sejalan dengan aktivitas menzalimi karyawan yang gajinya digunakan untuk umroh.
Buku: Saya Suyatmi, Ibunda Jokowi
(Kisah Perempuan Pengajar Kesederhanaan), hal 62).
http://republikmanusia.com/membongkar-motif-umroh-jokowi/
Doa dipanjatkan bukan demi kemenangan tapi demi yang terbaik: Suyatmi
Saat ini semakin ketahuan bahwa Jokowi memang ahli pencitraan. Kebaikan yang dilakukan, seperti membantu PKL, memberi pendidikan dan kesehatan gratis, hidup sederhana, suka blusukan adalah usahanya untuk mencari pencitraan. Tapi pencitraan itu bukan untuk untuk manusia, bukan untuk pemilih, tapi untuk Tuhannya.
Bahkan terlihat dengan nyata bahwa Jokowi meninggalkan kondisi nyamannya sebagai pengusaha mebel yang sukses, dan masuk dalam politik (tanpa mau digaji) adalah pilihan yang tidak semua manusia bisa memilihnya. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh manusia yang jiwanya tertusuk oleh keimanan.
Di saat kandidat lain masih sibuk konsolidasi dengan partai pengusung dan tim pemenangan, Jokowi memilih berangkat ke tanah yang disucikan untuk melapor langsung kepada Tuhannya. Jokowi sadar bahwa ada penguasa di atas segala penguasa, ada penguasa yang tak dikuasai, ada pemimpin dari semua pemimpin yakni Allah SWT.
Jokowi paham bahwa relawan (pekerja ikhlas) yang berjumlah ribuan bahkan jutaan di seluruh Indonesia hanya sekuat jejaring laba-laba di mata Tuhan. Setelah berhasil mengonsolidasikan kekuatan sejak kampanye perdana di tanah Papua dan ditutup di tanah Jawa, maka saatnya fokus meyakinkan kekasih dari para kekasih, penolong para perindu pertolongan yakni Allah SWT.
Seorang pemimpin politik sangat penting menusukkan ke dalam kesadarannya bahwa ada penguasa yang lebih tinggi dari dirinya, yakni Tuhan yang Maha Kuasa. Tanpa hal tersebut, ia bisa berlaku zalim, sebagaimana kisah kezaliman Fir’aun yang diabadikan dalam Al Quran.
Umrohnya Jokowi menjawab banyak pertanyaan, seperti isu non muslim, karena syarat pertama umroh adalah Islam, juga menjawab isu bahwa Jokowi adalah boneka, karena syarat umroh yang lain, hanyalah bagi yang merdeka.
Jokowi memberi pembelajaran bagi semua politisi, bukan hanya di Indonesia, tapi dimana pun bahwa politik adalah usaha menjadi budak Tuhan di bumi. Tentu, tugasnya seperti para nabi- nabi yakni memberi pelayanan dan penjagaan tulus kepada manusia dan seluruh semesta alam.
Sejatinya, meninggalkan medan kompetisi PILPRES dengan berbagai agendanya untuk pergi ke tanah suci merupakan pengorbanan yang besar. Bagi orang yang fokus pada dunia, pilihan tersebut terlalu berisiko, karena kondisi hilangny a tokoh utama, bisa mempengaruhi massa pendukung untuk dimasuki oleh tim kandidat yang lain. Tapi, semua ketakutan itu dijawab dengan tegas oleh Jokowi. Bahwa mandat rakyat memang sangat penting adanya, tapi lebih dari itu, mandat Tuhanlah sebagai penentu mutlak suatu kompetisi apapun,dimanapun dan kapanpun.
Meninggalkan konsolidasi politik dunia dengan umroh adalah tanda (yang mudah dibaca) bahwa memang Jokowi berpolitik karena menganggap politik sebagai jalan tol menuju surga. (Lihat)
Dengan mengkaji lebih dalam hikmah umroh, maka satu persatu rahasia politik Jokowi akan kita ketahui. Kebiasaan umroh Jokowi di tiap minggu tenang pemilu yang beliau ikuti, sejak di Pilkada Solo, Pilkada DKI dan sekarang Pilpres, membuat kita paham kenapa Jokowi bisa konsisten hidup sederhana, rendah hati, dan sabar, sejak sekitar 10 tahun lamanya masuk dalam.dunia politik.(sumber)
Jokowi fenomenal karena berhasil lepas dari anggapan umum, bahwa orang baik yang masuk politik pasti akan rusak. Ia juga berhasil merobek konsep umum, bahwa kalau mau jadi politisi sukses harus jago berbohong, juga harus mampu merapat ke elit politik sejak muda. Jokowi mampu membongkar hal tersebut. Bahwa untuk berpolitik sangat sederhana, perbanyak melakukan kebaikan untuk masyarakat, tentu, dengan back up kekuatan intelektual dan spiritual individu.
Jokowi berhasil memaknai dengan baik bahwa pakaian ihram sangat dianjurkan menggunakan pakain putih polos, sebagai simbol untuk lebih menonjolkan kesederhanaan diri, rendah hati, tidak sombong dan tidak berlebihan.
Jokowi juga sukses menangkap hakekat dari melempar jumrah dalam ritual ibadah haji yang pernah dijalani, yang merupakan simbol penentangan manusia terhadap setan. Melempar jumrah (kerikil) adalah mengingatkan manusia untuk melempar berbagai nafsu setan dari jiwa mereka. Itulah yang membuat Jokowi begitu mudah memaafkan orang yang menfitnah diri dan ibu kandungnya. Jokowi sangat datar menerima cacian dan pujian. Karena baginya, kepada Allah lah manusia harus fokus membangun pencitraan sejati.
Perjalanan ibadah umroh, bukanlah hal sederhana karena dianjurkan bagi yang akan melakukannya untuk menggunakan uang yang bersih, bukan dari korupsi. Sebelum berangkat, juga dianjurkan untuk melunasi utang-utang yang ada. Tentu, termasuk melunasi gaji karyawan kalau belum lunas. Karena mustahil upaya mendapat berkah Ilahi, sejalan dengan aktivitas menzalimi karyawan yang gajinya digunakan untuk umroh.
Buku: Saya Suyatmi, Ibunda Jokowi
(Kisah Perempuan Pengajar Kesederhanaan), hal 62).
http://republikmanusia.com/membongkar-motif-umroh-jokowi/
Hadi Ay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar