JIKA JOKOWI JADI PRESIDEN
-------------------------
oleh: @PartaiSocmed
Kultwit ini penting bagi mereka yg belum memutuskan memilih siapa di pilpres nanti. Krn masa depan bangsa ada di tangan kalian.
Kultwit ini juga penting bagi pendukung jokowi sendiri. Krn banyak yg mengidolakan Jokowi semata2 dari popularitas beliau saja.
Ini saran kami: Jangan pilih Jokowi jika anda hanya terpukau
pada popularitasnya saja!
Jangan pula pilih Jokowi karena pemaparan visi misi-nya sebagai capres. Percuma!
Visi - Misi dan Program2 calon seringkali dibuat hanya utk kepentingan kampanye saja.
Pemilih cerdas memilih pemimpin dari rekam jejaknya. Dari situ kita bisa membuat gambaran apa yg akan terjadi jika dia terpilih nanti. Dengan demikian kita bisa lebih bertanggung jawab terhadap pilihan kita.
Kultwit ini akan memberi jawaban yg masuk akal kepada calon pemilih, mengapa mereka harus memilih Jokowi. Berikut adalah beberapa hal penting yg bisa diharapkan terjadi di republik ini jika Jokowi terpilih menjadi Presiden:
1. TERCIPTANYA EFISIENSI ANGGARAN
Prestasi terbesar kepemimpinan Jokowi baik di Solo maupun DKI sesungguhnya bukan terletak pada berapa taman yg sudah dia ciptakan.
Bukan pula terletak pada berapa waduk dan situ yg sudah dia normalisasi. Bukan juga berapa banyak pasar yg sudah dia renovasi
Prestasi terbesar Jokowi sesungguhnya terletak pada EFISIENSI ANGGARAN. Ini sangat substansial.
Semasa memimpin di Solo. Dg anggaran yg sangat terbatas dia mampu melakukan banyak hal yg tidak dilakukan pejabat2 sebelumnya.
Berkat efisiensi anggaran ini pulalah Jokowi mampu mendongkrak PAD Solo yg sebelumnya sebesar Rp 54 Milyar menjadi Rp 146 Milyar.
Saat memimpin DKI, Jokowi juga tetap konsisten menerapkan efisiensi anggaran dlm pemerintahannya.
Hasilnya di tahun 2013 kemarin Jokowi-Ahok mampu menghasilkan efisiensi sebesar 2 Trilyun rupiah! Suatu pencapaian yg luar biasa!
Mari kita perhatikan apa yg akan terjadi pada negeri ini jika pemimpinnya punya concern besar terhadap efisiensi anggaran.
Salah satu persoalan besar pd bangsa ini adalah besarnya tingkat kebocoran pada pengelolaan anggaran.
Akibatnya, sebesar apapun anggaran dibuat tidak akan pernah mencapai sasarannya. Makin besar anggaran makin besar bocornya.
Sebagai contoh. Anggaran pendidikan kita yg luar biasa besar hingga 20% APBN itu adakah sudah mampu meningkatkan kualitas pendidikan kita?
Yg terjadi justru kita sering dengar banyak sekolah yg tidak layak utk belajar. Banyak sekolah yg ambruk.
Masih banyak anak2 kita yg tidak mampu melanjutkan pendidikannya krn kendala biaya. Masih banyak pungutan liar pd peserta didik.
Kemana semua uang itu? Bukankah anggaran besar tersebut diperuntukkan bagi kemajuan pendidikan? Kemana larinya?
Sungguh ironis pemerintah maupun DPR ternyata masih punya mindset jadul: "Masalah akan selesai dg peningkatan jumlah anggaran."
Padahal bukti sudah menunjukkan bahwa peningkatan nilai anggaran tidak serta merta menyelesaikan masalah!
Jumlah anggaran yg tepat yg diiringi dg efisiensi anggaranlah yg akan memberi hasil yg maksimal dan tepat sasaran.
Marilah sekarang kita melihat apa yg selama ini terjadi pada negeri ini. APBN kita di 2014 ini sekitar 1.800-an trilyun.
Dari APBN sebesar itu ternyata sebesar sekitar 30% nya mengalami kebocoran! Artinya sekitar 540-an trilyun menguap entah kemana.
Bahkan ada temuan yg menyebut tingkat kebocoran mncapai 55%. Artinya setiap tahun ada 1000 trilyun uang negara hilang tak mencapai sasaran!
Bayangkan apa yg bisa dilakukan dg uang sejumlah itu. Berapa banyak kemajuan bisa dihasilkan dari uang yg menguap itu?
Tak perlu berharap muluk2 tidak akan ada kebocoran anggaran jika Jokowi terpilih nanti. Itu juga tidak realistis.
Tapi jika Jokowi bisa meneruskan prestasinya selama ini dalam hal efisiensi anggaran mk kita bisa berharap banyak, bukan?
Taruhlah Jokowi bisa mengurangi kebocoran hingga 10% saja. Maka ada 180-an trilyun uang rakyat yg bisa dikembalikan kpd rakyat.
Dari satu alasan ini saja kita sudah tidak bisa memungkiri mengapa jokowi adalah pilihan yg paling masuk akal utk dipilih.
Silahkan dibandingkan dg semua capres yg sudah ada saat ini. Mana yg memiliki kemampuan melakukan efisiensi anggaran melebihi Jokowi?
Agar apple to apple membandingkan, harap membedakan antara istilah "penyerapan anggaran" dengan "efisiensi anggaran".
Penyerapan anggaran lebih menitik beratkan pada bagaimana anggaran dihabiskan. Utk mencapai ini seringkali justru terjadi pemborosan.
Kita semua tahu di akhir tahun banyak departemen yang melakukan kegiatan2 yg absurd yg tujuannya semata2 demi menghabiskan anggaran.
Mereka tidak punya empati sedikitpun bahwa uang yg diboroskan demi pencapaian anggaran itu adalah uang rakyat.
Sedangkan efisiensi anggaran adalah bagaimana anggaran tersebut mencapai sasarannya semaksimal mungkin. Tidak boleh ada pemborosan!
Nyalain sesuatu dulu, sambil menikmati akun kami yg sedang diserang bomtweet
2. TERPELIHARANYA KEBHINNEKAAN DAN TOLERANSI DI NKRI
Jokowi berasal dari partai yg tidak perlu diragukan komitmennya terhadap NKRI dan Pancasila.
Dalam masa2 kepemimpinan sebelumnya Jokowi sudah membuktikan dg tindakan nyata komitmennya atas kebhinekaan kita.
Saat menjadi walikota di Solo wakilnya adalah seorang yg beragama Katholik. Jokowi mampu bekerjasama dg wakilnya secara sangat baik.
Meskipun seorang yg toleran, Jokowi adalah seorang muslim yg taat. Dia juga sangat dekat dg ulama2 di Solo.
Sikap toleran Jokowi tidak membuat cemburu mayoritas umat Islam di Solo. Hubungan antar umat berjalan kondusif.
Ini tentu tdk terlepas dari kemampuan persuasif seorang Jokowi. Dia mampu menjaga toleransi dg baik di kota yg penduduknya bersumbu pendek.
Solo adalah kota dg sejarah kerusuhan SARA yg traumatik. Namun pd masa kepemimpinan Jokowi tidak pernah ada kerusuhan besar berbau SARA.
Komitmen serupa masih dipegang teguh Jokowi saat menjabat Gub DKI.
Salah satu contohnya adalah pd kasus pengangkatab lurah Susan.
Kita semua tahu bagaimana tekanan pihak2 yg tidak setuju atas pengangkatan Lurah Susan itu. Namun Jokowi tetap teguh dg komitmennya.
Banyak pejabat yg akan menimbang ulang keputusannya dg penolakan yg sedemikian kuat. Mereka akan lebih memilih jalan aman.
Namun tidak demikian dg Jokowi. Dia ambil risiko demi hal2 mendasar di negara yg berdasarkan Pancasila ini.
Pada kenyataannya Jokowi berhasil meyakinkan sekaligus membungkam semua pihak yg menentangnya dg kerja nyata bagi umat.
Bagi masyarakat yg merindukan pemimpin yg tegas membela toleransi di NKRI ini maka rekam jejak Jokowi adalah jaminannya.
3. PERTUMBUHAN EKONOMI
Jokowi adalah seorang pengusaha yg mengawali usahanya dari bawah. Dia tahu betul tentang seluk beluk dunia usaha.
Sebagai pengusaha dia pernah merasakan jengkelnya mengurus perijinan yg berbelit2 dan penuh pungli.
Oleh karenanya saat menjabat sbg walikota Solo dia lakukan penyederhanaan perijinan. Mengurus ijin menjadi lebih pasti dan cepat.
Dampaknya memang nyata. Ekonomi Solo mulai menggeliat. Solo bahkan menjadi kota tujuan utk berbagai konvensi nasional maupun internasional.
Hal serupa juga dilakukan di Jakarta. Mulai dari pengurusan KTP hingga ijin usaha berusaha dia permudah prosesnya.
Dan sikap cepat tanggap Jokowi ini banyak mengundang perhatian investor. Semua tidak lepas dari kepercayaan mrk terhadap Jokowi.
Salah satu prestasinya adalah keberhasilannya merayu Foxconn utk membuka pabriknya di Jakarta >> ... http://t.co/fLrYgrEL1t
Sebagai gambaran bagaimana prospek ekonomi Indonesia dibawah kepemimpinan Jokowi bisa dilihat dari reaksi pasar kemarin.
Kita bisa melihat sendiri bagaimana pasar menanggapi secara positif pengumuman pencapresan Jokowi. Bahkan rupiahpun menguat.
Bisa dibayangkan apa yg terjadi terhadap ekonomi Indonesia jika Jokowi nanti benar2 terpilih mjd presiden.
Pertumbuhan ekonomi membutuhkan kepercayaan pasar. Dan pasar percaya pada Jokowi, bukan yg lain.
4. KOMITMEN TERHADAP PEMBERANTASAN KORUPSI
DKI Jakarta dibawah Jokowi adalah salah satu pemda yg menjalin kerjasama yg erat dg KPK.
Bahkan saat ini Pemprov DKI merupakan pemprov pertama dan satu2nya yg bekerjasama dg KPK dlm hal pengendalian "Pengendalian Gratifikasi".
Selama ini hanya departemen2 di kementrian yg melakukan komitmen pengendalian gratifikasi. Padahal gratifikasi terjadi juga di pemprov
Kerjasama yg erat antara pemprov DKI dan KPK ini membuktikan komitmen kuat Jokowi atas upaya pemberantasan korupsi.
Bisa dibayangkan bagaimana KPK akan mendapatkan momentum luar biasa jika Jokowi terpilih menjadi Presiden.
Dilihat dari komitmennya yg kuat terhadap pemberantasan korupsi tampaknya hanya pak @mohmahfudmd yg bisa menyaingi Jokowi dlm hal ini.
Dari sudut ini silahkan bandingkan secara fair dg rekam jejak capres2 lain. Maka pilihan yg masuk akal tetap pd Jokowi.
Masih banyak yg bisa digambarkan tentang apa yg akan terjadi jika Jokowi terpilih jadi presiden. Semua berdasarkan pd rekam jejaknya
Namun kiranya 4 poin diatas cukuplah membuat kita mampu memutuskan siapa pemimpin kita nanti.
Jangankan empat poin, cukup satu poin pertama saja akan mempu mengubah wajah Indonesia secara signifikan.
Jadi, silahkan lakukan penilaian yg adil. Memilih pemimpin jangan karena mengidolakan saja. Pilihlah berdasarkan rekam jejaknya.
Sekian kultwit kami. Semoga mencerahkan dan menambah wawasan kita
http://chirpstory.com/li/194621
Hadi Ay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar